Berdasarkan alasan itulah mengapa dalam sebuah perusahaan perlua adanya penerapan CIM, Dalam bahasa indonesianya bisa kita sebut dengan istilah “Manajemen informasi Perusahaan / manajemen informasi korporat”. Konsep dasar dari CIM itu sendiri sangat terkait dengan Sistem penunjang keputusan atau SPK. Hubungan anatara keduanya sangat erat, dimana dalam penerapan manajemen sistem informasi pasti ditunjang dengan adanya sistem penunjang keputusan yang digunakan untuk membantu bagian pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan dan langkah langkah yang kiranya akan diambil dalam mengatasi suatu masalah.
Untuk lebih jelasnya mari kita bahas mengenai CIM atau Corporate Information Management.
Apa itu Corporate Information Management ?
CIM atau Corporate Information Management :
Adalah suatu ilmu manajemen yang digunakan untuk melakukan management sistem dalam suatu perusahaan dan mempunyai tujuan membantu perusahaan dalam hal pengambilan keputusan,dan menyediakan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam mengatasi suatu masalah, atau dengan kata lain sebagai berikut :
Corporate informasi manajemen atau (CIM) adalah suatu proses:
- Strategis akal membuat
- Suatu perencanaan pasokan untuk informasi masa yang akan datang
- Meningkatkan nilai utilitas SDI yang tersedia
- Menghilangkan informasi yang berlebihan
- Memastikan kepatuhan terhadap informasi perundang-undangan yang terkait
- Meningkatkan pengembalian atas investasi di teknologi informasi( http://it.toolbox.com/wiki/index.php/Corporate_information_management).
Bentuk dari CIM yang sering kita temui dalam perusahaan adalah Sistem penunjang keputusan atau SPK. Sistem ini bekerja dengan menggunakan pengumpulkan data, analisa dan bentuk data yang dikumpulkan dan kemudian dicoba untuk membuat keputusan, membangun strategi dari analisis. Apakah data yang ada dalam analisis tersebut bermasalah atau tidak? proses ini digunakan untuk mengambil data dan selanjutnya mengumpulkan untuk digunakan sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan.
Arsitektur Dalam CIM / Corporate Information Management
Ada beberapa arsitektur yang dipakai dalam Corporate information management untuk membantu mengembangkan sistem yang dipakai, yakni antaralain :
1. Arsitektur tersentralisasi :
Arsitektur ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi.
2. Arsitektur terdistribusi :
merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
3. Arsitektur client/ server :
Pada arsitektur ini ada sebagian yang disebut client dan ada yang disebut server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini-komputer,workstation,ataupun PC) atau piranti lain (misalnya printer). Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah diterima client segera melakukan pemrosesan.
Komponen Dalam CIM / Corporate information Management
Dalam CIM ini, banyak komponen komponen pendukung yang dipakai untuk mengumpulkan informasi, mengolah data dan informasi yang berguna bagi perusahaan. Dalam hal ini komponen yang dipakai meliputi 2 hal yakni komponen Secara Fungsional dan secara Fisik.
Komponen fungsional CIM:
- Administrasi dan Operasional : melakuka kegiatan rutin prosedur yang ada
- Database : penyimpanan informasi dan data
- Pelaporan manajemen : penyampaian laporan secara periodik
- Sistem Pencarian : bentuk informasi secara tak terstruktur
- Manajemen Data : menghubungkan komponen dengan database yang ada.
Komponen Fisik CIM :
- Hardware dan Software : perangkat umum yang digunakan perusahaan
- Database : media yang digunakan sebagai penyimpan data dan informasi
- Prosedur pengoperasian : instruksi operasional
- Personalia pengoperasian : Personil dalam perusahaan.
ERP / enterprise resource planning
Dalam Sebuah perusahaan apabila diterapkan suatu CIM, secara otomatis perusahaan juga menerapkan suatu bentuk strategi yang dikenal dengan ERP atau enterprise resource planning atau dalam bahasa kita dikenal dengan Perencanaan sumberdaya perusahaan. ERP itu sendiri adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Untuk Karakter ERP itu sendiri biasanya sebagai back office, yang artinya dalam suatu perusahaan tidak melihat hubungan antara urusan dalam perusahaan dengan masalah yang terjadi diluar perusahaan itu.
Perusahaan yang menerapkan ERP bersamaan dengan penerapan CIM, memiliki beberapa keuntungan yang mungkin membantu perusahaan untuk memanage informasi yang diperlukan yakni antara lain :
- Integrasi data dan Keuangan :
berguna agar pada tingkat top manager dalamsuatu perusahaan tetap bisa ikut mengontrol kinerja perusahaan melalui laporan laporan financial perusahaan.
- Standarisasi Proses Operasi :
Berguna agar perusahaan dapat membuat suatu standarisasi kinerja yang dapat meningkatkan produktifitas dan peningkatan kinerja perusahaan itu sendiri.
- Standarisasi data dan Informasi :
Berguna untuk menyesuaikan data data yang dianggap standar untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan.CRM atau Customer Relationship Management
Dalam penerapan CIM disuatu perusahaan, konsep CRM atau Customer Relationship Management atau dalam bahasa indonesianya kita kenal dengan nama manajemen hubungan pelanggan sangat penting untuk kita terapkan. Hal ini karena dalam konsep CRM sudah pasti tertera bagaimana cara dan teori teori mengenai bagaimana perusahaan melakukan pendekatan terhadap pelanggan.
Hal ini tentunya juga berguna agar perusahaan memiliki citra yang baik di kalangan para pengguna jasa / pelanggannya. Jadi pada intinya CRM atau Customer Relationship Management adalah ilmu manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai bagaimana perusahaan menjalin hubungan antara perusahaan itu sendiri dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. Tujuan utama dari CRM itu sendiri sebenarnya adalah untuk membantu meningkatkan jumlah pengguna jasa / pelanggan melalui pertumbuhan financial jangka panjang.
SCM atau Supply Chain Management
Erat kaitannya antara CIM dan SCM ini, SCM berfungsi untuk menjaga integrasi pengiriman dan distribusi produk dari perusahaan. Untuk membantu kinerja perusahaan yang baik, tentunya SCM ini wajib di terapkan dalam perusahaan. Untuk pengertian dari SCM itu sendiri adalah pendekatan oleh perusahaan yang bertujuan untuk efisiensi integrasi produksi dan distribusi produk perusahaan dalam jumlah, lokasi, serta waktu yang tepat, untuk menghemat biaya dan memberikan kepuasan layanan. Pada pelaksanaannya SCM ini biasanya dilakukan oleh bagian bagian distributor, Produk development, bagian perencanaan, serta bagian produksi.
Referensi :